Nonton Cooking Master Boy Episode 31
Gong dibunyikan dan kedua koki selesai. Kepala juru masak Guangzhou menjadi juri dalam pertandingan ini. Leon memulai pencicipan dengan hidangannya: Hidangan pertama, sashimi. Hidangan kedua, kepala ikan rebus dengan sayuran. Hidangan ketiga, irisan tipis daging ikan yang dicelupkan ke dalam kuah kaldu yang mendidih. Hidangan ke-4, hidangan kepala ikan spesial. Para juri sangat senang dengan masakan Leon dan Mao sangat kagum.
Sekarang giliran Mao. Para wanita membawa sebuah piring besar dan ketika mereka membukanya, ternyata itu adalah daging babi. Mereka bertanya apakah ini adalah hidangan pertama, tapi Mao menjawab bahwa ini adalah semua hidangannya. Mao kemudian meminta bantuan Shilou dan Mei Li mendorongnya, Mao meminta Shilou untuk memotong tali yang menahan daging babi pada saat yang bersamaan. Setelah tali dipotong, daging babi itu bergerak dan dagingnya menyebar seperti kipas, dan ketika makanan itu mengendap, daging babi itu berbentuk seperti Cina! Hidangan Mao adalah Porgy Continental Seal.
Para juri mulai mencicipi hidangan, masing-masing mencicipi sisi yang berbeda dari daging babi (utara, selatan, timur, barat) dan hidangan ini mengandung empat cita rasa dari empat wilayah utama di Cina: Beijing, Szechuan, Shanghai dan Guangdong.
Para tetua akhirnya mengumumkan bahwa mereka telah mengambil keputusan. Hasilnya seri!
Namun, saat kedua orang tua ini hampir menyelesaikan pertarungan, Leon menantang Mao untuk melakukan ronde perpanjangan dan Mao pun menerima tantangan tersebut! Chouyu berkomentar bahwa Mao berada pada posisi yang kurang menguntungkan. Chouyu menyebutkan bahwa Leon belum menggunakan trik bawah tanah yang tersisa, dan dia masih memiliki kartu truf.
Leon akhirnya mengungkapkan kartu trufnya. Pedang Utara Bintang Utara Surgawi
Hanya ada satu ekor yang tersisa, dan Leon meminta Mao untuk memilih bagian-bagiannya. Mao bersikeras bahwa keduanya memiliki bagian yang sama. Mao memotong daging babi menjadi dua, dengan keterampilan yang luar biasa. Mao mengklaim bahwa dia melakukan ini karena dia menghormati seorang koki hebat, yaitu Leon.
Leon mengatakan bahwa dia tidak berharap untuk menggunakan pisau rahasia itu. Leon menghancurkan ujungnya ke lantai dan mengeluarkan pisau yang bersinar. Leon berkata bahwa pemenangnya adalah orang yang memberikan rasa yang lebih enak, dan dialah orangnya. Mao berpikir sebaliknya.
